Logika Cinta Sederhana



“Cinta itu sederhana, keinginan kitalah yang membuatnya menjadi rumit”

Ya, cinta pada hakekatnya memang sederhana, mencintai sama artinya dengan memberi dengan ikhlas. Cinta yang tulus tak butuh pengakuan, tak perlu balasan, tak mempersoalkan usia dan status, tak peduli pada siapa dia jatuh, tak memandang status sosial dan jenis kelamin, tak peduli kapan dia datang dan kapan cinta itu pergi (kok jadi kayak jailangkung… halah).

Bila setiap orang mau memahami kesederhanaan cinta dan mengesampingkan ‘keinginan-keinginan’ pribadinya, niscaya gak akan ada badai rumah tangga, perselingkuhan, bahkan perang pun  tak akan muncul jika logika ‘cinta sederhana’ diterapkan.

Dalam logika kesederhanaan cinta, kalimat “Aku mencintainya”  mengandung arti yang sangat ‘dalam’
bahwa:

‘aku’ ikhlas memberikan kasih sayang pada orang yang ku cinta,
‘aku’ tidak mengharap imbalan/balasan cinta darinya,
‘aku’ mau menerima segala kelebihan dan kekurangannya,
‘aku’ selalu berusaha membahagiakan orang yang ku cinta,
dan masih banyak hal-hal positif lain…

Tapi pada kenyataannya Cinta biasa datang ditemani sang Nafsu….  berupa keinginan-keinginan pribadi, bahwa:
karena ‘aku’ cinta, aku ingin dia jadi pacarku, trus pedekate, nembak,. kalo jadian sukur, kalo gak diterima patah hati…
karena ‘aku’ cinta, aku tak ingin orang yang ku cinta dekat dengan orang lain, trus timbul rasa posesif…
karena ‘aku’ cinta, aku ingin dia jadi milikku, trus ngembat suami orang. atau selingkuh buntutnya terjadi perceraian dan sakit hati.
dan masih banyak hal negatif lainya.

Jika itu semua terjadi bukan ’salah’ cintanya, tapi nafsu yang menyaru dalam ego dan keinginan lah yang membuat cinta menjadi rumit, menjadi seakan jatuh pada orang yang salah, menjadi belenggu yang membatasi gerak, menjadi alasan patah hati dan sebagainya.
Gak salah kok jatuh cinta pada siapapun, jika kitabersiap diri dalam konteks cinta sederhana, mencintai tanpa berharap balas, mencintai tanpa memakai embel-embel nafsu dan keinginan. sah-sah saja, dan semua hal positif akan mengikuti.

Siapkah untuk mencintai seseorang tanpa dibalas? jadi secret admirer, misalnya
Siapkah melihat orang yang di cintai meraih kebahagiaan dengan orang lain?
Siapkah menjadi arang bagi api yang menjadikannya abu?
Nah itu tantangan bagi yang ingin mencinta dengan ‘kesederhanaan cinta’
karena Cinta itu Anugerah Indah dari Sang Maha Indah
Salam Pagi dan Mari Mencintai dengan Sederhana….
»»  READMORE...