bedanya tontonan cewe sama cowo..

bedanya tontonan cowo sama cewe, begininih gambaran nya :)



 kenapa bisa begitu ya? mungkin cowo lebih bisa menjaga perasaan ketimbang cewek? gimana? setuju?
»»  READMORE...

Memaafkan Ketika Dihina

Jaman ketika kita masih kecil dulu, bertengkar dengan teman itu biasa. Ejek-ejekan ala anak kecil biasa terjadi. Kamu jelek, kamu item, kamu bodoh, dan perkataan lain yang berkonotasi negatif. Anak-anak pun reaksinya beragam. Ada yang memendam rasa sedih, melapor pada bu guru, atau melapor pada orang tua. Guru dan orang tua reaksinya beragam pula. Ada yang menghukum/memarahi si anak nakal, ada pula yang memberi pengertian pada anak yang diejek, menguatkan hatinya dan memberi tahu nilai positif sang anak agar dia tidak minder ke depannya.

Sekarang usia kita sudah setara orang tua, sudah setara guru anak-anak. Bagaimana saat seusia kita ini masih mengalami pelecehan, perkataan yang tidak menyenangkan, apa yang akan kita lakukan? Balas memaki, memendam dalam hati, menyerahkan pada Tuhan, bersikap dewasa dengan mengacuhkannya atau melaporkan ke polisi atas kasus yang sepele ini. Pilihannya banyak, tinggal pilih mana yang membuat hati anda puas.

Balas memaki, apakah masalah selesai? Tidak, justru mengundang musuh lebih banyak lagi. Mendendam dalam hati? Tidak, anda bisa lebih stress dibandingkan saat diejek. Melaporkan ke polisi? Saya merasa anda masih punya hati untuk mengerti bahwa kasus pembunuhan dan kasus narkoba masih cukup tinggi di Indonesia. Setiap 91 detik, terjadi satu kejahatan di Indonesia [1]. Polisi mempunyai personel yang terbatas dikepung masalah yang tidak terbatas. Mari kita tidak memberatkan kerja kepolisian dengan melaporkan hal-hal yang sebenarnya terlalu sepele untuk dibawa ke meja hukum.

Menyerahkannya kepada Tuhan dan mengabaikan hinaan-hinaan tersebut adalah jalan terbaik untuk dilakukan. Jika kita percaya pada Tuhan, maka Tuhan pun akan menguatkan kita. Tidak perlu berdoa yang buruk-buruk untuk si jahat, berdoalah untuk dikuatkan oleh Tuhan. Jika ada gunung yang menghalangi jalan, jangan minta Tuhan untuk menghilangkan gunung tersebut. Minta Tuhan memberikan kita kekuatan untuk melewati gunung tersebut.

Saat Nabi Muhammad berdakwah di sebuah daerah bernama Thaif, beliau mengalami hal yang buruk. Dilempari batu dan kotoran unta. Malaikat Jibril marah dan menawarkan untuk melempari penduduk Thaif dengan gunung sampai mereka mati terhimpit didalamnya, tapi Nabi Muhammad menolaknya dan meminta Allah mengampuni penduduk Thaif.

Kalau dimasa sekarang ini, saya melihat contoh yang bagus dari seorang wakil gubernur bernama Ahok. Ketika seorang pengacara mengejek beliau dengan berkata di jejaring sosial twitter “Apapun platnya, Ahok tetap China!”. Namun Ahok tidak bergeming. Diamnya Ahok ini justru membuat sang pengacara geram, karena pancingannya tidak mengena. Disinilah kecerdasan Ahok, pintar menempatkan diri. Ahok sadar bahwa pengacara tersebut lain level dengan dia sehingga dia tidak meladeninya. Sang pengacara pun kini mendapat kecaman massal dari masyarakat.

Seseorang yang suka menghina orang lain akan direndahkan derajatnya oleh Tuhan. Sekarang tinggal memilih, apakah kita ikut merendahkan derajat dengan balas menghina, mencengengkan diri dengan melapor ke polisi, atau meninggikan derajat dengan mengacuhkan orang yang suka menghina tersebut.
»»  READMORE...

Perpisahan itu Sebuah Penyatuan Baru

Terkadang mayoritas orang menganggap bahwa perpisahan itu adalah akhir dari segala kehidupan. Perpisahan menjadi alasan untuk memutuskan sebuah hubungan, tidak terkecuali untuk semua lapisan. Fenomena yang terjadi di luar nalar pun terkadang juga menjadi alasan.

Mengapa demikian?

Persoalan seperti ini kerap dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Cinta, persahabatan, relasi, bahkan persaudaraan pun tidak pernah lepas dari perpisahan. Bermacam sebab yang dilatarbelakangi dari segala persoalan turut mendukung terjadinya perpisahan.

Kesedihan, kekecewaan dan penderitaan, itulah dampak yang dihasilkan. Bahkan jarang yang menganggap bahwa di balik perpisahan itu ada sejuta makna tentang keindahan. Sedih memang sedih, tetapi perasaan itu akan berangsur memudar ketika kita mampu memahami bahwa perpisahan itu jalan terbaik daripada kita bersama tetapi dalam sengketa.

Namun, tidak banyak yang mampu melakukan seperti itu. Itu karena perasaan gengsi yang selalu dipelihara dalam hati. Mereka cenderung susah untuk terlepas dari lingkaran masalah tersebut. dengan anggapan bahwa bertahan, siapa tahu ada jalan untuk penyatuan.

Padahal, bila kita dengan segera mampu mengikhlaskan, maka akan ada jalan baru untuk menyatukan. Walaupun dengan wujud yang beda dari sebelumnya. Hal ini senada dengan yang penulis alami. Di mana perpisahan terjadi karena sebuah perbedaan. Perbedaan yang penulis alami, adalah perbedaan yang cukup krusial karena berhubungan dengan sebuah keyakinan. Keyakinan yang kami anut masing-masing, tak mampu menyatukan sebuah kisah kasih pada jenjang peresmian. Tak hanya itu, perbedaan paham pun tak jarang untuk penulis jumpai sehari-hari. Terkadang hal kecil selalu di besar-besarkan, sedang hal yang besar cenderung diabaikan. Walau dengan segala kesabaran, penulis selalu mencoba untuk bertahan. Namun, entah apa yang melatarbelakangi pemikiran kami saat itu, yang jelas perpisahan telah menjadi jalan.

Sayang memang, bahkan hingga sekarang menginjak tahun keenam sejak perpisahan, hal itu tak kunjung hilang. awalnya penulis anggap semuanya telah selesai. Bahkan, tak kan ada lagi jalan yang mampu menyatukan. Sebab telah banyak alasan yang menguatkan.

Namun seiring waktu berputar, perlahan penulis menyadari bahwa tidak ada yang pernah tahu akan kebesaran Tuhan. Perpisahan itu kini telah mengukir sejuta kisah tak terlupakan. Keakraban dalam balutan persaudaraan menjadi dasar sebuah kebersamaan. Bahkan perseteruan yang dulu sering kami jumpai, kini nyaris tiada lagi.  Apakah karena kedewasaan ataukah perasaan, penulis masih bingung untuk menguraikan.

Satu lagi yang tak terpikirkan, bahwa sampai detik ini tak pernah ada kebencian di antara kami. mimpi-mimpi indah untuk mengukir masa depan menjadi sebuah harapan. Sikap saling mengerti dan memahami satu sama lain telah tertanamkan. Bahkan tak jarang, beragam kejutan selalu penulis dapatkan, yang semata-mata untuk menyejukkan. Perpisahan itu, ternyata tidak sekedar perpisahan. Realnya, bahwa perpisahan itu merupakan upaya pelepasan unsur persengketaan menuju unsur perbaikan.

Walaupun demikian, penulis belum tahu bagaimana arah ke depan nantinya. Pasalnya, dia tidak pernah lepas dari kehidupan penulis sendiri. Dia selalu ada tanpa diduga. Sedangkan penulis hanya sebatas manusia biasa, yang mampu berusaha dan berdo’a, selebihnya Tuhan lah yang berkuasa.
»»  READMORE...

Mengapa Cewek Suka Menyebut Dirinya Tomboy?

Tulisan ini dari sudut pandang cowok jadi subjektivitas lebih kentara. So, kalo keberatan silahkan inbox saya (warning : inbox khusus cewek tidak menerima inbox cowok dalam bentuk apapun).


Kalau bicara cowok tentu semua cowok suka disebut macho, tetapi kalau berbicara cewek banyak cewek yang saya temui mengaku dirinya tomboy. Mungkin tomboy kesannya bukan cengeng dan lemah sehingga ada istilah emansipasi cewek yang tidak mau dibilang lemah.

Terus terang saja sebenarnya saya itu bingung tentang pola pikir para cewek, jika kita lihat facebook di kolom hobi ada tulisan “berpetualang”. Dalam pikiran saya sudah ada gambaran gunung, lautan, hutan atau tempat-tempat wisata di alam terbuka yang berciri khas seorang petualang, tetapi saat ditanya

“kamu pecinta alam ya?” “ngak tuh”
“lah itu hobi berpetualang?”
“oh.. itu berpetualang dari mall satu ke mall lainnya”
#gradak
Ada lagi, cewek itu lebih suka pemilihan kata contoh ramai, cewek lebih suka dikatakan ramai dari pada cerewet, padahal juga sama-sama banyak omongnya ya kan, tetapi berbeda penerimaan. Jadi, sebagai cowok kita harus hati-hati pemilihan kosa kata, cam kan ini penting pake g.
Ok, langsung saja ke jamban eh ke jawaban. Entah apa alasan mereka kaum cewek  (btw kaum, bangsa apa jenis ya enaknya hmmm) suka menyebut diri mereka sebagai tomboy dari pada feminim.

eh kamu tuh suka cewek feminim apa tomboy sih? kalo aku tuh tomboy
Entahlah mengapa mereka suka berbicara sendiri, bertanya tetapi dijawab sendiri, sepertinya mereka tidak butuh jawaban tetapi butuh didengarkan.  Kalau menurut saya tomboy itu, berambut pendek, jalannya kayak lelaki, kasar, suka ngajakin duel (serem ya), terus rata (apaan nih?) suka pakai baju lelaki (kaos) atau pakain lelaki. Kalau gambaran itu seperti mitha the pirjin. Lah, kebanyakan yang bilang tomboy gambarannya seperti dara (the pirjin again) yang wow gitu.Terus tomboy dari mananya coba. Mungkinkah disini ada kesalahan persepsi antara difinisi tomboy? ataukah ada fleksibelitas dari kata tomboy, atau tomboy berdasarkan perilaku bukan hanya gambaran fisik?
Menurut saya again nih, mungkin  gambaran feminim di mata kaum cewek adalah ngak be ge te. Lembut selalu tersenyum (plengeeehh), kalem, dan bersifat kuno. Sementara tomboy itu modis, gaya masa kini.   Jika pemikirannya seperti ini maka tidak jauh berbeda dengan cowok soal membanggakan diri. Untuk usia remaja cowok suka menyebut dirinya nakal (bukan cupu) yang sebenarnya belum benar-benar masuk kategori nakal, sama kayak cewek belum masuk dalam benar-benar kategori tomboy yang mungkin hanya lewat sedikit dari kategori feminim.
Di sini sepertinya sudah sedikit terlihat bahwa dengan menyebut diri tomboy yang berarti enggan dikatakan kuno atau cupu serta cengeng. Yah sebenarnya ini cuma istilah saja, ada yang mengatakan tomboy tetapi perilaku dan penampilan feminim dan ada juga yang benar-benar tomboy tetapi tidak mau di bilang ganteng.
What everlah kalian menyebut diri sebagai apa, mau menyebut diri sendiri tomboy atau feminim jika kalian merasa nyaman ya nevermind, pokoknya jadikan diri sendiri senyaman mungkin, dan tetap taati orang tua , uud ‘45 serta pancasila. Merdeka!!!
»»  READMORE...

Mencari Jodoh di Twitter ? Jangan!!!



Cinta berawal dari jemari ? kenapa tidak, sudah banyak pasangan yang menikah dan tetap langgeng yang mulanya berkenal dari media sosial. Lalu kenapa dengan Twitter ?  Twitter juga salah satu media sosial. Twitter tidak salah, tapi perkenalan dari twitter biasanya berujung tidak sesuai harapan. Seperti yang kita ketahui Twitter adalah media sosial paling populer nomor dua di Indonesia dan dunia, dimana facebook adalah media sosial pertama yang sudah booming di Indonesia, otomatis lebih banyak pengguna aktif facebook dibanding twitter.

Kebanyakan pengguna facebook selalu mengupdate status atau pun mengupload foto/video hampir disetiap harinya, sehingga bisa disimpulkan  kita bisa melihat keseharian seseorang, bagaimana dia bersikap (status,foto), dan aktifitas lainnya.
Berbeda dengan twitter yang dimana punya keterbatasan dalam update status (160 karaker), foto (5MB) sehingga pengguna di twitter tidak terlalu banyak mengupdate status berdasarkan isi hatinya, karena dibatasi jumlah karakter.

Jika anda terlancur mengenal seseorang lewat twitter, saran saya kenal juga dia lewat facebook. untuk melihat perbandingan sifat melalui status dan foto yang diupload. Jika anda merasa dia punya sifat yang sama, mungkin anda sebaiknya mengajak dia ketemua untuk saling mengenal lebih jauh. Semoga berhasil dengan cinta dari Jemari anda.
»»  READMORE...

Ikuti Suara Hati!


Orang bijak mengatakan, “Kesadaran kamu akan mempengaruhi suara hati kamu.” Apa lagi nih? Sebenarnya yang kamu inginkan itu suara hati yang seperti  apa, sih? Saya yakin, kamu pasti menginginkan suara hati yang positif. Jika demikian, selamat! Berarti kamu akan punya kesadaran yang juga positif.

Saya akan membicarakan hal yang berkaitan erat dengan prinsip hidup. Kamu udah tahu kan, kalau yang kamu pegang adalah prinsip keimanan pasti suara hati kamu adalah suara hati yang positif.

Manusia itu memiliki fitrah atau kecenderungan untuk menuju hal yang baik. Coba aja, ketika kamu akan ngikutin teman geng, pesta minuman keras plus disko sampai pagi, pasti di lubuk hati kamu yang terdalam ada suara yang mengatakan, “Udah deh, nggak ada gunanya itu kamu lakukan. Selain buang-buang waktu, kamu akan memasukkan benda asing yang ngerusak ke dalam tubuh kamu. Kamu siap nanggung risiko nggak?” lagi pula, kamu pasti udah tau kalau sekarang ini kita sedang berperang dengan minuman keras. Sebagian besar kejahatan yang terjadi bermula dari minuman keras. Kalau kamu sering membuka-buka buku atau ngikutin acara pengajian, kamu pasti tahu kalau makanan atau minuman yang membahayakan tubuh itu hukumnya haram dikonsumsi (keras dikit nggak apa-apa kan?! Soalnya itu prinsip sih..)
»»  READMORE...

Break dan Putus itu berbeda

Pacaran dan break. Dua hal yang tidak akan bisa dipisahkan. Walau kedua hal tersebut bersebrangan namun kedua hal itu akan tetap ada dan saling melengkapi. Seperti siang dan malam dalam putaran waktu.
Pacaran itu indah. Amat sangat indah. Semua terasa berbunga-bunga. Langit selalu biru. Tak ada kelabu dalam hidup. Seakan hanya kebahagiaan yang ada. Tak ada haru, apalagi duka. Setiap hari kita selalu tersenyum dan tertawa. Hmm.

Pada akhirnya tak ada yang bisa mengalahkan sebuah ego. Sepandai apapun kita menyembunyikannya. Suatu saat pasti akan terbuka. Terkadang hal yang simple saja bisa menjadi masalah. Yeah, inilah cobaan pertama dalam pacaran. Keterkejutan kita dalam menghadapi sikap asli pasangan. Tak usah dipungkiri.

Lalu kata itu muncul, break. Pisah sejenak untuk instrospeksi. Sampai berapa lama? Sampai kita bisa merasakan lagi indahnya pacaran. Saat pertama kali jadian.

Banyak juga break yang selalu berakhir dengan putus. Saat sebuah kecocokan tak kunjung datang. Saat ego lebih besar dari rasa sayang yang ada. Itulah saat yang tepat untuk putus.

Ada juga kok yang berhasil melewati masa break dan kembali pacaran. Jadi break itu bukanlah putus dengan perlahan. Hmm. Kalau sudah bisa melewatinya kita akan mudah untuk melewati masalah-masalah baru. Gak usah takut dengan yang namanya break. Karena sesungguhnya break itu adalah memberi kepercayaan yang besar kepada pasangan kita. Baik itu untuk instrospeksi ataupun menyelesaikan masalah yang ada.


Jadi pacaran dan break itu adalah dua hal yang akan selalu ada dalam tiap hubungan. Gak usah takut untuk menjalaninya. Hadapi saja dengan berani, dengan ketulusan dan kekuatan yang besar yang kita miliki sendiri.
»»  READMORE...

Pacar Baik = Pembohong

Pernah ada istilah seorang yang jujur bukanlah pacar yang baik. tetapi dia adalah pasangan hidup yang baik, benarkah?
Ketika penulis masih duduk di bangku SMP , sang guru bahasa indonesia selalu bercerita bahwa kalau pacaran itu yang manis-manis atau yang baik-baiknya saja yang ditunjukkan sedangkan yang jeleknya tidak, dan ketika sudah menikah semua kejelekannya beru kelihatan.
Saat kita sedang pacaran tentu kita akan berbuat yang terbaik untuk pasangan terutama saat kita kencan. Saat kita kencan, kita selalu modis dengan parfum semerbak, penampilan klinyis up to date bahkan kita membeli baju baru khusus buat kencan saat itu, ya biar di bilang bajunya ngak itu-itu saja, tetapi kalau cowok biasanya bajunya itu-itu saja, kalau ditanya alasannya “inilah baju yang paling aku suka“, padahal memang hanya baju itu yang dipunya :D , kalau anak kost biasanya minjam teman itu jadi pilihan (dulu teman sekost ukurannya big xl jadi gag kesamaian deh gonta-ganti baju :D).
Frekuensi bertemu seminggu sekali atau dua minggu sekali atau sebulan sekali ditambah jam bertemu mungkin hanya 4 jam sampai 6 jam tentu tidak mengetahui kesehariannya secara detail. Coba kita bayangkan (hanya mencoba membayangkan, maklum yang nulis juga belum merit, do’akan saja segera merid :D ) saat menjadi suami istri. Setiap jam, setiap hari bertemu. Dari mulai bangun sampai tidur lagi, dari mulai belum mandi sampai setelah mandi. sehingga tentu saja perilaku yang sebelumnya tidak diketahui akan ditemui. Jadi disini memang tidak ada maksud untuk menyembunyikan tetapi faktor bertemu yang semula hanya beberapa jam berubah menjadi 24 jam nonstop.
Dari semula bentuk fisik kini dalam hati. Dialah makhluk paling cantik dimata lelaki bernama wanita, saat dua orang memadu kasih rasa ingin tahu wanita akan seseorang yang special baginya sangatlah besar, sebuah pertanyaan yang acapkali ditanyakan pada pacar barunya adalah sang mantan.
apakah kamu masih mencintai mantanmu?”
Jika kita jawab “masih” akibatnya dia marah, tetapi ini jawaban jujur. kemudian jika kita jawab “tidak” dia senang tetapi ini jawaban bohong, serba sulit bukan kita para lelaki. Lah wanita sukanya dibohongin :D , tetapi jika kita melihat  potongan naskah novel Habibi&Ainun
masa lalumu adalah milikmu masa laluku adalah milikku
masa depan adalah milik kita
Mungkin cara penyampaian dan saling mengerti harus dimiliki oleh dua pasangan dan pak Habibi dan bu Ainun sepertinya sudah menemukan chemistrynya yang membuat iri semua pasangan.
Jawaban jujur dari pasangan kita memang menyakitkan tetapi apakah kita hanya ingin kesenagan sesaat tetapi pasangan kita membohongi hati nuraninya?
»»  READMORE...

Indonesia Seburuk Wajah Sinetronnya

Kita adalah apa yang kita tonton, apa yang kita baca, dan apa yang kita makan. Maka dari itu saya mengerti ada beberapa orang yang sangat menikmati menikmati sinetron, dan beberapa orang lainnya memaki-maki kenapa sinetron masih bersileweran di stasiun tv kita. Kendati isi dari tayangan sinetron kita cenderung membodohi dan asal-asalan. Padahal saya tahu, dalam benak mereka, orang-orang yang menikmati sinetron itu tahu kalo sedang dibodoh-bodohi. Lucu sekali ya cara berpikir mereka. Tahu dibodohi tapi masih tetap mau dibodohi.





Apa kalau ada tayangan yang lebih bermutu mereka akan tetap beralih tayangan? Dengan sangat menyesal saya akan mengatakan mungkin tidak. Orang-orang yang suka tayangan sinetron itu tetap akan mencari tayangan yang menurut kita tidak bermutu. Ya selera mereka akan tetap seperti itu. Ada yang berpendapat selera itu terpengaruh dari tingkat pendidikan dan lingkungan pergaulan. Tapi bagi kebanyakan orang selera rendah itu bisa juga dari cara hidup dan kebiasaan. Kalo ada orang yang terbiasa membaca tulisan murahan, dia akan seperti itu selamanya.

Apakah bisa dirubah? Mmhh mungkin bisa tapi akan sangat lama, karena itu saya berpikir betapa buruknya selera masyarakat kita pada umumnya. Kebanyakan, ya karena dari dulu kita dicekoki tayangan yang sama tidak bermutunya.

Ini adalah pengalaman saya sendiri, kendati ada tv cable dirumah, ada orang yang tetap memilih tayangan sinetron tiap malam, tertawa melihat lelucon semacam OVJ dan sebagainya (saya tidak tahu judul acaranya).  Saya tidak bisa memaksa mereka tertawa melihat komedi series seperti how I met your mother atau big bang theory. Karena mereka malah tidak tertawa karena tidak mengerti dimana letak kelucuannya.

Dan kalau ada film yang agak mikir sedikit mereka akan bertanya kenapa seperti itu. Padahal kita bisa mengerti dari body languange aktor. Tidak perlu dijelaskan detail seperti bagaimana artis sinetron mengungkapkan isi hatinya.

Saya cuman merasa prihatin. Ya, memang ada beberapa dari kita, minoritas, yang tidak suka betapa buruknya isi dari tayangan dari tv nasional. Tapi berapa banyak? Alih-alih protes di media social atau di blog tetap tidak ada yang berubah. Karena kita kalah jumlah dari orang-orang yang seleranya memang buruk.

Saya sudah lama tidak melihat tv nasional. Apakah saya tidak nasionalis? Saya juga baru tahu heboh banget banjir di jakarta dari social media. I don’t care.
»»  READMORE...