Mengapa Cewek Suka Menyebut Dirinya Tomboy?

Tulisan ini dari sudut pandang cowok jadi subjektivitas lebih kentara. So, kalo keberatan silahkan inbox saya (warning : inbox khusus cewek tidak menerima inbox cowok dalam bentuk apapun).


Kalau bicara cowok tentu semua cowok suka disebut macho, tetapi kalau berbicara cewek banyak cewek yang saya temui mengaku dirinya tomboy. Mungkin tomboy kesannya bukan cengeng dan lemah sehingga ada istilah emansipasi cewek yang tidak mau dibilang lemah.

Terus terang saja sebenarnya saya itu bingung tentang pola pikir para cewek, jika kita lihat facebook di kolom hobi ada tulisan “berpetualang”. Dalam pikiran saya sudah ada gambaran gunung, lautan, hutan atau tempat-tempat wisata di alam terbuka yang berciri khas seorang petualang, tetapi saat ditanya

“kamu pecinta alam ya?” “ngak tuh”
“lah itu hobi berpetualang?”
“oh.. itu berpetualang dari mall satu ke mall lainnya”
#gradak
Ada lagi, cewek itu lebih suka pemilihan kata contoh ramai, cewek lebih suka dikatakan ramai dari pada cerewet, padahal juga sama-sama banyak omongnya ya kan, tetapi berbeda penerimaan. Jadi, sebagai cowok kita harus hati-hati pemilihan kosa kata, cam kan ini penting pake g.
Ok, langsung saja ke jamban eh ke jawaban. Entah apa alasan mereka kaum cewek  (btw kaum, bangsa apa jenis ya enaknya hmmm) suka menyebut diri mereka sebagai tomboy dari pada feminim.

eh kamu tuh suka cewek feminim apa tomboy sih? kalo aku tuh tomboy
Entahlah mengapa mereka suka berbicara sendiri, bertanya tetapi dijawab sendiri, sepertinya mereka tidak butuh jawaban tetapi butuh didengarkan.  Kalau menurut saya tomboy itu, berambut pendek, jalannya kayak lelaki, kasar, suka ngajakin duel (serem ya), terus rata (apaan nih?) suka pakai baju lelaki (kaos) atau pakain lelaki. Kalau gambaran itu seperti mitha the pirjin. Lah, kebanyakan yang bilang tomboy gambarannya seperti dara (the pirjin again) yang wow gitu.Terus tomboy dari mananya coba. Mungkinkah disini ada kesalahan persepsi antara difinisi tomboy? ataukah ada fleksibelitas dari kata tomboy, atau tomboy berdasarkan perilaku bukan hanya gambaran fisik?
Menurut saya again nih, mungkin  gambaran feminim di mata kaum cewek adalah ngak be ge te. Lembut selalu tersenyum (plengeeehh), kalem, dan bersifat kuno. Sementara tomboy itu modis, gaya masa kini.   Jika pemikirannya seperti ini maka tidak jauh berbeda dengan cowok soal membanggakan diri. Untuk usia remaja cowok suka menyebut dirinya nakal (bukan cupu) yang sebenarnya belum benar-benar masuk kategori nakal, sama kayak cewek belum masuk dalam benar-benar kategori tomboy yang mungkin hanya lewat sedikit dari kategori feminim.
Di sini sepertinya sudah sedikit terlihat bahwa dengan menyebut diri tomboy yang berarti enggan dikatakan kuno atau cupu serta cengeng. Yah sebenarnya ini cuma istilah saja, ada yang mengatakan tomboy tetapi perilaku dan penampilan feminim dan ada juga yang benar-benar tomboy tetapi tidak mau di bilang ganteng.
What everlah kalian menyebut diri sebagai apa, mau menyebut diri sendiri tomboy atau feminim jika kalian merasa nyaman ya nevermind, pokoknya jadikan diri sendiri senyaman mungkin, dan tetap taati orang tua , uud ‘45 serta pancasila. Merdeka!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar