Ketika Ayah kembali ke Masa kecilnya.




Siapa tak kenal ayah, sesosok pria yang selalu berjuang untuk menghidupi keluarganya. Seseorang yang tak kenal lelah mencari nafkah hanya untuk membiayai masa depan keluarganya. Seseorang yang selalu menjadi inspirasi bagi anak-anaknya. Namun tahukah kalian? Bahwa ayah pun bisa berubah menjadi sesosok yang kekanak-kanakan ketika waktunya tiba.

Ayah akan kembali ke masa kecilnya ketika anak-anaknya telah menjadi dewasa. Masa-masa dimana sang ayah akan menjadi sesosok orang yang lebih sering menghabiskan waktunya untuk hal yang disukainya. Entah itu membeli peralatan yang ia sukai, entah itu kembali berkumpul bersama teman-temannya, maupun melakukan hobby yang dulu sempat terhenti karena berjuang keras untuk keluarganya.

Tulisan ini sendiri terinspirasi dari perbincangan dengan seorang teman dekat pada minggu malam, 28 Juli 2013. Sebut saja nama temanku JN, malam itu JN bercerita sedikit mengenai kehidupan di keluarganya. Kehidupan sebuah keluarga dimana sang ayah menjadi tokoh inspiratif dan contoh bagi anak-anaknya. For your info, JN ini dikenal sebagai sesosok yang ramah dan mudah berkomunikasi dengan siapapun, sehingga banyak teman yang nyaman dengannya.

Sebelum masuk ke cerita intinya, JN bercerita mengenai salah seorang anggota keluarganya, yakni Ibunya. Anggota keluarga yang mungkin pada waktu itu sedang lupa dengan perjuangan sang Ayah dahulu. Sang anggota keluarga ini tiba-tiba menyalahkan sang ayah karena suatu hal. Tentu saja hal ini membuat JN yang sangat mengenal sosok ayahnya ini menjadi logicable dan mengucapkan beberapa kata yang menurut penulis, menginspiratif.
“Iya, JN tau koq kalau ayah sekarang sudah ngga sehebat dulu, tapi apa mama lupa perjuangan ayah dulu ketika JN masih kecil”, ujar JN dengan nada halus.
Tak lama setelah itu, JN pun kembali mengucapkan kata-kata yang mengingatkan kita semua kepada sesosok ayah yang luar biasa.
“Dulu mama inget? Ketika JN kecil, siapa yang berjuang mati-matian menghidupi keluarga kita? Siapa yang selalu bangun jam 4 pagi untuk kerja di komplek Bintaro yang saat itu banyak anjing berkeliaran? JN juga bisa jadi seperti sekarang karena Ayah mam”, lanjut JN dalam ceritanya

Dalam kehidupannya yang sekarang JN pun sedikit bercerita mengenai ayahnya. Ayahnya yang sekarang sudah tak sehebat dulu, mungkin dikarenakan usianya yang sudah tidak muda lagi. Selain itu, ayahnya pun jadi sering kembali ke hobbynya ketika masih muda. Opini penulis pada malam itu, mungkin sang ayah mengambil lagi kebebasannya yang sempat terampas ketika berjuang menghidupi keluarganya, khususnya pendidikan anaknya.
Kembali lagi ke suasana malam dimana kami berbincang, penulis pun pada saat itu menjadi teringat dengan ayahnya. Suatu kondisi dimana kami punya banyak kesamaan, salah satunya yakni sama-sama mempunyai ayah yang sempat menjadi pejuang tangguh bagi keluarganya. Kondisi yang sama juga terjadi kepada kami, yakni ketika ayah sudah tak sehebat dulu.
Saat itu penulis teringat dengan kondisi dimana penulis pernah menyalahkan sang ayah karena hal yang sepele. Kata-kata yang diucapkan JN pun sedikit mengingatkan penulis kepada momen-momen perjuangan ayah. Dimana sang ayah penulis berjuang mengantarkan album kepada kliennya, hujan-hujanan.
Lantas penulis pun langsung bercerita kepada JN mengenai momen-momen tersebut dan JN pun membalas dengan ucapan yang sekali lagi mengingatkan kita semua kepada sesosok ayah.

“Eh Bim, cerita lo jadi ngingetin gue waktu gue kecil, pas gue selalu nunggu ayah setiap pulang kerja”, ucap JN dalam sela perbincangan.
“Iya JN, gue inget banget koq, apalagi ketika sebelum ayah pulang kita selalu bertanya sama Ibu kita masing-masing ‘mah, ayah kapan pulang’?”, balas saya dengan ekspresinostalgic.
Ayah memang sosok yang selalu menginspirasi kita semua, saya yakin dari banyak pembaca tulisan ini banyak yang mempunyai cerita mengenai ayah lebih hebat dari kami. Siapapun mereka, ayah yang baik selalu menginspirasi anaknya, membuat anaknya lebih hebat dari dirinya.

Meskipun ayah, tak setangguh dulu….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar