SARA? Benarkah Tidak Penting?

SARA.

Adalah akronim yang ngetop sejak jaman Orde Baru. Suku, Agama, Ras, Antar-golongan.
Hingga saat ini isyu SARA masih jadi hal yang laris dihembuskan. Terutama dalam bidang politik. Apa lagi yang mau dicapai kalau bukan kejatuhan lawan politik? Tapi kini masyarakat sudah cukup cerdas. Tak mau lagi menanggapi masalah (isyu) SARA.

Tapi benarkah SARA bukan lagi masalah yang penting untuk kehidupan?
Dalam kehidupan bermasyarakat, perpecahan ‘hanya’ karena masalah SARA betul-betul hal yang kurang cerdas. Keberagaman adalah mutlak, karena tidak ada orang yang persis sama 100% di dunia ini. Jadi isyu SARA memang tak penting lagi.

Tapi bagaimana dengan urusan cari pasangan hidup?
Mau tak mau, sadar tak sadar, penting sekali untuk tetap memilih calon pasangan hidup berdasarkan SARA. Setidaknya untuk huruf A yang pertama.

Agama bisa dikatakan landasan hidup orang yang beriman pada Tuhan. Setidaknya, bila dua orang sudah memutuskan hendak hidup bersama secara legal, agama yang sama bisa memudahkan perjalanan ke gerbang perkawinan. Selanjutnya, landasan keimanan yang sama tentu memudahkan kita untuk mengarungi kehidupan dalam bahtera yang sama. Dalam menjalani kehidupan bersama sesuai ajaran agama yang sama, setidaknya tidak akan ada keributan tentang dalil-dalil yang berbeda. Akan lebih mudah lagi bila mencari calon pasangan yang sudah sama imannya.

Tentang huruf S. Suku. Jaman sekarang kelihatannya sudah tak relevan lagi bicara soal kesukuan. Toh kita ada dalam satu Indonesia Raya. Tapi benarkah tak lagi penting bila sudah masuk ke urusan pasangan?

Mayoritas orang, secara sadar atau tidak, memilih calon pasangan hidup dari suku yang sama. Hal ini tak lepas dari lingkungan tempat kita berada. Kalau ketemunya ‘lu lagi, lu lagi’, yang memang berasal dari suku yang sama, ya apa mau dikata?
Kesamaan suku bisa berarti kesamaan budaya, bahasa (daerah), pola hidup, dan sistem kemasyarakatan. Adalah manusiawi kalau manusia ada yang tak mau repot dengan tantangan perbedaan. Di sinilah pilihan kesamaan suku menjadi hal yang penting walaupun ada dalam pikiran bawah sadar.

Tentang huruf R dan A, saya pikir tidak perlu dibahas karena tidak terlalu penting. Karena urusan Ras itu urusan selera. Begitu juga untuk huruf A kedua, Antar-golongan, karena kita hidup dalam masyarakat yang begitu majemuk, hingga golongan jadi tak terpikirkan lagi.
Jadi, SARA masih penting kan? Dalam hal mencari calon pasangan hidup. Setidaknya untuk huruf A yang pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar