Pemuda Indonesia “Doeloe dan Cekarang”

“Wahai Pemuda Indonesia, Tulisan ini semoga menjadi penyadaran , semoga sebagai momen tepat untuk kembali ke Jalan lurus.”



Apa itu definisi Pemuda ? Berbedakah dengan Anak muda? Ya, saya harus katakan pemuda dan anak muda itu berbeda. Pemuda adalah seseorang dengan batasan usia 12 hingga 29 tahun,jika dilihat dari segi usia. Namun menurut saya pemuda merupakan Seorang manusia dengan Tekad besar dan jiwa bergelora yang siap tampil di masyarakat, baik masyarakat sekitar hingga dunia. Sedangkan Anak muda lebih cenderung menunjukan presepsi pengkondisian sepihak yang tidak menuju sama dengan definisi pemuda.

Yang akan saya bahas di sini adalah hilangnya jiwa spririt pemuda Indonesia. Pemuda merupakan komponen penting dalam suatu bangsa. Betapa hebatnya pemuda, hingga Soekarno berani membandingkan 10 orang pemuda dengan 1000 gunung untuk membangun negeri ini. Nah, yang terjadi sekarang di usia yang hampir 68 tahun, negara ini seperti kehilangan spirit Kepemudaan yang memiliki loyalitas tinggi terhadap bangsanya ini. Pemuda Indonesia kini seperti tidak memiliki arah , visi, atautujuan. Pemuda yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pembangunan Negara justru terlihat sepi tidak ada nyaringnya. Walaupun masih ada beberapa Pemuda kita yang dapat mengharumkan nama bangsa, tapi sepertinya pemuda kita terlanjur terlena dan terlelap tidur dalam kenyamanan ini.

Mungkin jika kita bandingkan kondisi pada zaman kini dengan saat penjajahan, perbedaanya terlalu jauh sekali. Dulu Rela tidak makan, dulu rela tidak tidur, rela kehilangan rumah, rela angkat kaki dari tempat tinggalnya, bahkan rela mati, semuanya bersatu demi kemerdekaan. Pemuda lebih identik dengan semangat perjuangan. Namun, kini pemuda Indonesia sudah terserang berbagai virus buruk, bahkan hampir collapse, tidak punya jati diri. Kita seperti tidak memiliki budaya. Kiblat pemuda kita seperti berpindah ke semenanjung korea, dunia eropa, atau negeri amerika. Seperti kaget terhadap Kebebasan yang tak terarah, dan kehilangan kontrol. Bahkan antarpemuda juga saling tawuran, bunuh membunuh, pakai narkoba jadi pecandu, seks bebas,dll.

Bayangkan saja , jika semangat pemuda Indonesia kini dalam mengisi kemerdekaan sama dengan saat-saat era kemerdekaan, Mungkin akan lebih banyak Tantowi-Liliana atau Ahsan-M.Hendra lain, akan lebih sering menang timnas sepakbola kita dan malah tidak dihujat , akan ada Budaya-budaya Indonesia yang mendunia, dan akan banyak lagi. Di era teknologi kini, pemuda kita hanya lebih sering dijadikan sebagai pasar ampuh, kita hanya pemakai. Andai saja kita bisa bangkit, dan lebih kreatif serta inovativ maka kita bisa menciptakan hal yang lebih positif.

Penyebab terbesar dari semua ini mungkin adalah kenyamanan, karena itulah hal yang mendasari perbedaan pemuda dulu dan sekarang. Kenyamanan telah membuat kita lengah, tak sadar kita telah kalah start, dan tertinggal jauh. Harus ada penggerak, jangan sampai kita menyesal di akhir, karena kelemahan kita sebagai pemuda , bangsa ini menjadi hancur dan diserang keutuhanya. Perlu ada Semangat baru , perlu ada visi dan tujuan yang pasti. Tinggalkan masa kelam pemuda, raihlah Kemerdekaan yang sesungguhnya.
Salam Bertindak !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar